Breaking News

Blogger news

Selasa, 06 Juni 2017

Profesional dalam Bekerja

Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber penghidupan.

Disamping istilah profesionalisme, ada istilah yaitu profesi. Profesi sering kita artikan dengan “pekerjaan” atau “job” kita sehari-hari. Tetapi dalam kata profession yang berasal dari perbendaharaan Angglo Saxon tidak hanya terkandung pengertian “pekerjaan” saja. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” terpaku juga suatu “panggilan”.

Sikap profesional harus dimiliki seseorang yang menjalankan pekerjaannya sesuai dengan keahlian atau kemampuan yang dimiliki dan harus melakukan sesuatu secara objektif. Dimana seseorang yang memiliki sikap profesional dapat memposisikan dirinya agar mampu memahami tugas dan tanggung jawab, hubungan dan relasi, serta fokus dan konsisten terhadap urusan pekerjaan. Sehingga pada saat ini sikap profesional menjadi hal yang cukup penting di dunia kerja karena akan berdampak positif bagi perusahaan dan bagi seseorang tersebut. Sehingga persaingan yang ketat dalam dunia kerja membuat sikap profesional menjadi sesuatu yang utama. Berikut beberapa poin penting dalam sikap profesional:

1.     Mempunyai ketrampilan dan pengetahuan khusus

Dalam dunia kerja, Anda harus mampu meningkatkan kualitas diri Anda dan berpegang teguh untuk melakukan pengembangan ketrampilan dan pengetahuan. Sehingga jika Anda mampu melakukan hal tersebut nantinya Anda akan memiliki kemampuan yang bagus untuk kepentingan pekerjaan Anda. Selain itu, Anda dapat bertahan didalam dunia kerja dan mampu menyukseskan karir Anda kedepannya.

2.     Mempunyai sikap dan sifat yang baik

Dunia kerja tidak hanya memerlukan seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengembangan diri yang bagus akan tetapi lebih pada sikap dan sifat. Dimana sikap dan sifat yang kurang baik ini dapat mengakibatkan kehancuran karir seseorang. Sehingga Anda perlu memiliki sikap dan sifat yang baik seperti jujur, integritas, bertanggung jawab dan santun. Dimana sikap dan sifat tersebut akan membuat Anda menjadi sosok yang profesional.

3.      Mempunyai tujuan

Dalam dunia kerja tidak hanya perusahaan yang memiliki tujuan, akan tetapi pekerja juga memiliki tujuan dalam bekerja dan berusaha mencapai tujuannya. Dimana tujuan akan membuat Anda termotivasi sehingga dalam melakukan pekerjaan akan dapat Anda lakukan dengan sungguh-sungguh.

Dari hal diatas memiliki sikap profesional dalam pekerjaan dapat membantu Anda dalam menjadi pribadi yang dapat dihandalkan dalam pekerjaan. Akan tetapi menjadi sosok yang profesional tidak membuat Anda melupakan kehidupan Anda selain bekerja seperti kehidupan pribadi. Hanya saja dengan menjadi seseorang profesional dapat membantu Anda dalam mengatur kelancaraan karir Anda.

Referensi

Fitri Anggarsari (Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya) – Tim KKN-P untuk PT. Zahir Internasional

Read more ...

Etika Saat Kerja di Dalam Perusahaan

Pada dasarnya etika kerja merupakan gabungan antara dari kata etika yang berarti ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul mengingat etika berasal dari bahasa Yunani kuno “ethos” (jamak: ta etha), yang berarti adat kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Kemudian diturunkan kata ethics (Inggris), etika (indonesia).

Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Kumulasi Sikap, perilaku, cara berhubungan dan bagaimana proses kerja dilaksanakan, akan membangun “Budaya Kerja” yang merupakan salah satu elemen penting dalam perusahaan.
Etika Kerja meliputi hal-hal berikut ini :

  • Sikap Karyawan dalam Perusahaan 
  • Sikap Karyawan dengan wewenang dan jabatannya di Perusahaan
  • Hubungan Karyawan dengan Atasan dan dengan Bawahannya
  • Hubungan Karyawan dengan Sesama Karyawan
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai butir-butir di atas.

1. Karyawan dalam perusahaan :

  • Menjadi warga Perusahaan yang baik, mentaati peraturan Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku.
  • Menggunakan dan mengembangkan potensinya secara optimal untuk kepentingan Perusahaan.
  • Turut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan secara bersama-sama membangun budaya kerja yang baik.
2.     Karyawan dengan wewenang dan jabatannya di Perusahaan :
  • Menggunakan dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan Perusahaan dan tidak untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.
  • Menjaga dan menggunakan seluruh data, informasi, harta dan fasilitas Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.
  • Menjaga nama baik Perusahaan dalam sikap dan perilakunya, baik di luar maupun di dalam Perusahaan.
3.      Karyawan dengan Atasan dan Bawahannya di Perusahaan :   
  • Atasan sebagai panutan, pengarah dan pembimbing bawahannya dan bertanggung jawab atas perilaku, kinerja dan unjuk kerja bawahannya di Perusahaan.
  • Bawahan secara aktif mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya dalam arah dan di bawah tanggung jawab Atasannya.
  • Saling menerima, menghargai dan membina kerjasama dalam suasana keterbukaan didasari ketulusan dan itikad baik.
4.     Karyawan dengan sesama Karyawan :   
  • Saling menghargai, mendorong semangat dan membina kerjasama dalam tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
  • Mengembangkan integritas, keterbukaan dan kelimpahruahan dalam hubungan yang harmonis sebagai warga Perusahaan.
Setelah membahas mengenai pengertian dari etika kerja tersebut, tulisan selanjutnya mengenai bahasan tentang meningkatkan etika kerja di lingkungan kerja. Untuk mendapatkan kesuksesan dalam karir, setiap karyawan hendaknya meningkatkan etika kerja. Ikuti tips berikut ini dalam meningkatkan etika kerja.
Etika kerja berkaitan dengan apa yang semestinya dilakukan oleh karyawan. Seharusnya etika kerja makin lama bukannya semakin menurun tetapi semakin meningkat. Seperti  dikutip Ehow, untuk meningkatkan etos kerja, setiap karyawan perlu membangun prinsip-prinsip seperti di bawah ini.

  1. Datang ke kantor lebih awal, setidaknya 15 menit sebelum mulai bekerja. Menyediakan waktu luang sebelum bekerja membuat Anda lebih siap mental untuk mengerjakan tugas kantor. Karyawan yang tidak pernah telat berarti menjunjung tinggi prinsip etika kerja.
  2. Pertahankan sikap profesional setiap saat. Jadilah karyawan yang ramah dan bersahabat kepada staf lainnya di perusahaan. Hindarilah gosip dan fokuskan diri pada masalah-masalah pekerjaan.
  3. Bersikap postif terhadap komentar negatif. Sikap positif sangat penting untuk menguatkan etos kerja. Bawalah perspektif yang segar pada pendapat negatif.
  4. Inisiatif untuk menangani proyek baru. Jadilah karyawan dengan inisiatif tinggi dalam mengambil proyek baru dan percaya dirilah menjalankan semua tanggung jawab pekerjaan.
  5. Produktif. Kualitas dan kuantitas pekerjaan merupakan cerminan langsung karakter profesional dan integritas. Seorang pekerja yang produktif dengan etika kerja yang kuat, dapat menghasilkan karya yang berkualitas.
  6. Menghormati kontribusi rekan lain. Bagi sebagian orang bekerja dengan tim lebih sulit karena harus menyatukan beberapa pendapat menjadi satu. Belajarlah untuk menghormati rekan lain di kantor yang memberikan ide.
  7. Tidak perhitungan dengan waktu kerja. Bekerja lembur sesekali bukanlah suatu masalah besar. Bekerja lembur akan menyukseskan proyek yang akan dijalani dan dapat menyelesaikannya lebih cepat dari waktu yang diprediksikan.
Read more ...
Designed By VungTauZ.Com