tajam hujanmu
ini sudah terlanjur mencintaimu:
payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
arloji yang buram berair kacanya,
dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan
deras dinginmu
sembilu hujanmu
Puisi Oleh: Sapardi Djoko Damono
Blogger news
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Universitas Gunadarma
Blog Archive
-
▼
2016
(46)
-
▼
Mei
(21)
- Aku Ingin
- Yang Fana Adalah Waktu
- Kisah
- Hujan Bulan Juni
- Dalam Diriku
- Kembang Tanjung
- Hatiku Selembar Daun
- Perahu Kertas
- Kuterka Gerimis
- Tajam Hujanmu
- Puisi : Pernyataan Cinta
- Puisi Persahabatan
- Buku Harian
- Hal-Hal Penting dalam Wawancara
- Cerita Rakyat : Bawang Merah dan Bawang Putih
- Cerita Rakyat : Malin Kundang
- Proposal Seminar Pendakian
- Artikel
- Resensi
- Cerpen
- Resensi Novel Shin Suikoden
-
▼
Mei
(21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar