Breaking News

Blogger news

Minggu, 22 Mei 2016

Puisi : Pernyataan Cinta

Acep Zamzam Noor

Kau yang diselubungi asap

Kau yang mengandap seperti candu

Kau yang bersenandung dari balik penjara

Tanganmu buntung karena menyentuh matahari

Sedang kakimu lumpuh

Aku mencintaimu dengan lambung yang perih

Pikiran yang dikacaukan harga susu

Pemogokan serta kerusuhan yang meletus dimana-mana.

Darah dan airmataku tumpah

Seperti timah panas yang dikucurkan ke telingan

Ku bayangkan tanganmu yang buntung serta kakimu yang lumpuh.

Tanpa menunggu seorang pemimpin

Aku mereguk bensin dan menyemburkannya ke udara

Lalu bersama mereka aku melempari toko

Membakar pasar, gudang dan pabrik sebagai pernyataan cinta

Betapa menyedihkan mencintaimu tanpa kartu kredit

Tanpa kamar hotel atau jadwal penerbangan

Para serdadu berebut ingin menyelamatkan bumi

Dari gempa dahsyat.

Kuda-kuda menerobos pagar besi

Anjing-anjing memercikan api dari sorot matanya

Sementara aku melepaskan pakaian dan sepatu

Ternyata mencintaimu tak semudah turun ke jalan raya

Menentang penguasa atau memindahkan gunung berapi ke tengah-tengah kota

Aku berjalan dengan kayu dipunggungku

Seperti kereta yang menyeret gerbong-gerbong kesedihan

Melintasi stasiun-stasiun yang sudah berganti nama

Ku dengar bunyi rel yang pedih tengah menciptakan lagu

Gumpalan mendung meloloskan diri dari mataku

Menjadi halilintar yang meledakan kemarahan pada tembok dan spanduk.

Aku mencintaimu

Dengan mengerat lengan dan melubangi paru-paru

Aku mencintaimu dengan menghisap knalpot dan menelan butiran peluru

Wahai kau yang diselubungi asap

Wahai kau yang mengendap seperti candu

Wahai kau yang terus bersenandung meskipun sakit dan miskin

Wahai kau yang merindukan datangnya seorang pemimpin


Tunggulah aku yang akan segera menjemputmu dengan sebotol minuman keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By VungTauZ.Com