Leadership di Indonesia sebagai ilmu
belum lama dikembangkan dalam bidang pendidikan, dan hal ini memang sengaja
oleh para penjajah. Hal ini perlu diketahui bahwa pada masa itu ilmu ilmu sosial
amat ditakuti penjajah, misalnya ilmu politik, ekonomi dan manajemen, sejarah
dan administrasi Negara, kecuali beberapa ilmu yang dapat dianggap menunjang
kepentingan penjajah, misalnya hukum adat, kedokteran dan teknik. (Soenyoto Rais)
Dalam melakukan pembahasan mengenai
komponen kepemimpinan sebagai inti manajemen ada beberapa hal yang akan
dijelaskan bahwa dalam upaya untuk membuktikan kebenaran pendapat yang
mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti manajemen. Dalam kenyataannya
pemimpin dapat mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin
juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, individu untuk mencapai
tujuan. (Ismail Nawawi).
A. Arti Penting Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership,
berasal dari kata lead dalam bahasa
inggris yang berarti memimpin. Orang yang memimpin disebut Leader. Leadership kemudian
diartikan dengan kepemimpinan, dan leadership memakai inti dar manajemen, dan
manajemen berdiri sendiri adalah sebagai inti daripada manajemen, dan manajemen
berdiri sendiri adalah sebagai inti daripada Administrationdalam bergerak,
sedangkan inti daripada leadership adalah Human Relations dan Decision making. (Soenyoto Rais)
Menurut seorang sarjana Manajemen George Terry, fungsi daripada
manajemen ialah :
P = Planning = Perencanaan
O = Organizing = Pengorganisasian
A = Actualing = Penggerakan
C = Controlling = Pengawasan
Fungsi yang paling diutamakan bagi
seorang leader adalah fungsi actualing atau penggerakan yang berupa kemahiran
dari seorang pemimpin untuk menguasakan bawahan agar mengikuti langkah
langkahnya sehingga tujuan suatu organisasi tercapai secara efisien dan
efektif.
Mengapa orang orang mau diajak untuk
kerja sama? Orang orang atau para bawahan bersedia digerakan oleh seorang
pemimpin, disebabkan seorang pemimpin biasanya kelebihan daripada para anggota.
Pemimpin, baru dapat timbul bila ada
pengikutnya (follower). Sifat-sifat kelebihan dari seorang pemimpin disebabkan
:
a.
Kelebihan dalam penggunaan pikiran atau
ratio
b.
Kelebihan dan rohaniah
c.
Kelebihan dalam badaniah
B. Tipologi Kepemimpinan
Dari segi kewajibannya
pemimpin mempunyai sifat sifat sebagai berikut :
1.Tipe Defensif atau bertahan : yaitu
dimana pemimpin pada umumnya memberi banyak kepercayaan kepada
penasehat-penasehatnya atau pembantu pembantunya yang dianggap sebagai orang
yang setia.
2.Tipe Agresif atau menyerang : yaitu
dengan cara merebut pendapat orang lain,
curiga terhadap bawahan.
3.Tipe yang serba terima : disini
organisasi dianggap melindungi dan pengetahuannya tidak akan dicoba terhadap
bawahan.
4.Tipe marketing : pemimpin ini menganggap
dirinya sebagai barang jualan, harus dikembangkan siapa saja yang ingin maju
harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan organisasi yang besar,
juga kecakapan pula diandalkan
5. Tipe produksi : disini pemimpin mendidik
dan memepekembangkan bawahan sehingga dikemudian hari dapat juga menjadi
pemimpin.(Soenyoto Rais)
C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Kepemimpinan
Pemimpin memiliki tugas menyelami
kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Menurut
Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam
kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang
yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain
yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang
menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan
perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang
hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik
organisasi besar maupun kecil.
Davis menyimpulkan ada
empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
• Kecerdasan : seorang
pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya • Kematangan
dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya
memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup
matang
• Motivasi dalam
dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri
seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu
tujuan
• Hubungan
manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya
Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan
pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
D. Implikasi Manajerial
Pemimpin masa depan yang berpotensi
adalah mereka yang mengetahui bahwa tim tim yang bersatu dan harmonis, unit
unit manusia yang mengarah pada diri sendiri secara total dan akan jauh lebih
berprestasi disbanding sekelompok individu terpencar-pencar yang beroperasi
bersama karena kebetulan, khususnya di lingkungan yang multi ahli, rotasi
pekerjaan penilaian berbasis informasi dan pengembalian keputusan consensus menentukan
kinerja. Tim dapat disusun ulang difokuskan kembali dan dimotivasi untuk
mengambil tindakan secara cepat. (Ismail
Nawawi).
Dalam teori manajerial grid terdapat
dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas.
Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin,
bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka
dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system
komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi
dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para
pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa
kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu
dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para
pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi.
Semua ini terjalin apabila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang
baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
· Chandra, Robby I. 1995. Etika Dunia Bisnis. Yogyakarta :
Kanisius.
· Erlanggaba. http://erlanggaba.blogspot.com/2013/06/faktor-yang-mempengaruhi-kepemimpinan.html.
Faktor kepemimpinan. Diakses Tanggal 7 April 2015.
· Janati, Baiti. https://nenkiemas.wordpress.com/2011/09/25/implikasi-teori-kepemimpinan-terhadap-pengembangan-sistem-komunikasi-organisasi-2/.Implikasi Manajerial kepemimpinan.Diakses Tanggal 7 April 2015.
· Nawawi, Ismail. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kerja.
Surabaya : Kencana Prena Media Group
· Rais, Soenyoto.1994. Pengelolaan Organisasi. Surabaya :
Airlangga University Press. Surabaya.
· Supriyatno, Didik. http://www.slideshare.net/DidikSupriyanto/tipologi-kepemimpinan. Tipologi Kepemimpinan. Diakses Tanggal
7 April 2015.
· Susanto, Edy Madiono dan Budhi Stiawa.
2000. Peranan Gaya Kepemimpinan yang
Efektif dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di
Toserba Sinar Mas Sidoarjo. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2,
No. 2, September 2000: 29 – 43. http://puslit.petra.ac.id/journals/management/.
7 April 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar