Dalam organisasi banyak manfaat suatu sistem
informasi bila digunakan sebaik mungkin. Peran manajemen-lah yang menuntut
penyebaran dan penggunaan sumber-sumber yang efesien untuk mencapai suatu
tujuan, dengan demikian akan membantu fungsi menajemen dengan diterimanya
suatu informasi dengan cepat dan tepat. Maka diperlukan sistem informasi
manajemen yang baik untuk mendukung tujuan organisasi. Dalam suatu perusahaan
tidak akan terlepas dari berbagai macam masalah yang ada didalam organisasi,
dan didalam suatu perusahaan, perubahan sering kali timbul, sehingga perubahan
ini sering sekali menjadi hambatan bagi manajer, maka akibatnya dari perubahan
ini menimbulkan masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi
untuk mendukung manajer dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Sistem
informasi tidak hanya memproses data menjadi informasi tetapi juga menyalurkan
informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan.( Sri Dewi Anggadini )
1.
DEFINISI DAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Definisi
Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi)
atau suatu opini terhadap pilihan.
Definisi
Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
· Menurut George R. Terry pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternatif yang ada.
· Menurut Sondang P. Siagian pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling cepat..
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih
diterima oleh semua pihak.
Dasar
Pengambilan Keputusan :
Menurut
George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1.
Intuisi
Pengambilan
keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini
mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2.
Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang
yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan
akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi
kini.
3.
Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4.
Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
5.
Logika/Rasional
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan
secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
· kejelasan
masalah
· orientasi
tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
· pengetahuan
alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
· preferensi
yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
· hasil
maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang
maksimal
2. Jenis Jenis Keputusan Organisasi
Keputusan berdasarkan
tingkat regularitas (Herbert A Simon, Daihani: 2001)
1. Diprogram
Keputusan rutin dan
berulang-ulang. Organisasi mengembangkan proses khusus bagi penanganannya.
2. Tidak
diprogram
Keputusan sekali
dipakai, disusun tidak sehat dan kebijaksanaan. Ditangani dengan proses
pemecahan masalah umum.
Keputusan berdasarkan
tipe persoalan :
1. Keputusan
internal jangka pendek
Menyangkut masalah
rutin atau operasional (bahan baku, penentuan jadwal, dll)
2. Keputusan
internal jangka panjang
Mengyangkut masalah
organisasional (struktur, perubahan bidang/divisi,dll)
3. Keputusan
eksternal jangka pendek
Menyangkut persoalan
yang berdampak atau berhubungan dengan lingkungan dalam jangka waktu yang
pendek (permintaan khusus, dll)
4. Keputusan
eksternal jangka panjang
Menyangkut persoalan
yang berdampak atau berhubungan dengan lingkungan dalam jangka waktu yang
panjang (usaha manajer, pembelian saham jangka panjang, dll)
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Kondisi/kedudukan
Dalam keranga
pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal
berikut :
1.1 Letak
Posisi
Dalam hal ini apakah is
sebagai pembuat keputusan (decision maker),penentu keputusan (decision
taker) ataukah staf (staffer).
1.2 Tingkatan
Posisi
Dalam hal ini apakah
sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional,
teknis.
2. Masalah
Masalah atau problem
adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan
penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan
harus diselesaikan.
3. Situasi
Situasi adalah
keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan
yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang
hendak kita perbuat. Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu
sebagai berikut :
3.1 Faktor-faktor
yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak
berubah-ubah atau tetap keadaanya.
3.2 Faktor-faktor
yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya
selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
4. Kondisi
Kondisi adalah
keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak,
daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut
merupakan sumber daya-sumber daya.
5. Tujuan
Tujuan yang hendak
dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi,
maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang
ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective
4.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah
bagaimana meningkatkan produktivitas dengan cara meningkatkan kapasitas,
kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi
manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe
organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau
menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang
kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana
mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik
dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara tersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu
organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi
manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
KESIMPULAN
Dalam Sebuah organisasi
pengambilan keputusan sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas organisasi.
Keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah yang dihadapi oleh suatu kelompk
/ organisasi. Dengan diadakannya pengambilan keputusan tersebut maka masalah
yang dihadapi oleh organisasi tersebut dapat terselesaikan. Dalam sebuah
organisasi orang yang mempunyai wewenang adalah manajer dengan hasil yang
dicapai dalam musyawarah anggota organisasi, agar keputsan tersebut dapat
diterima oleh semua pihak.
Pengambilan Keputusan dalam
organisasi sangat penting agar setiap masalah yang datang segera diatasi dan
tidak menghambat tujuan dari organisasi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anggadini, Sri Dewi. Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Dalam Proses
Pengambilan Keputusan. Majalah Ilmiah Unikom Vol 11 No. 2. jurnal.unikom.ac.id/jurnal/analisis-sistem...3o/02-miu-11-2-sri-dewi.pdf.
Diakses tanggal 13 Mei 2015
http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/Bab.9-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN-KEKUASAAN-DAN-POLITIK-DALAM-ORGANISASI.pdf (di
akses pada tanggal 13 Mei 2015)
http://www.slideshare.net/alno-arjes/makalah-pengambilan-kepeutusan-dalam-organisasi?related=1(
Diakses Pada Tanggal 13 Mei 2015 )
http://www.slideshare.net/wildan_zanett/sistem-informasi-manajemen-pengambilan-keputusan (di
akses pada tanggal 13 Mei 2015)
Ismail, Hasan . https://hasanismail25.wordpress.com/2013/05/15/bab-5-dan-6-definisi-dan-dasar-pengambilan-keputusan/.
Bab 5 dan 6 Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan. Diakses tanggal 12 Mei
2015.
Nachrowi
,Djalal Nachrowi, PhD, dan Hardius Usman, Msi. 2004. Teknik pengambilan
keputusan. Jakarta : PT Grasindo.
P.Robbins,
Stephen & Mary Coulter. 2005. Management, eight edition. Erlangga: Jakarta.
Prajudi,
Atmosudirdjo S. 1982 Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan
: Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Salusu, J. 1966. Pengambilan
Keputusan Stratejik. Jakarta : Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar